Powered By Blogger

My Picture

My Picture

Followers

About Me

Foto saya
Penulis adalah seorang mahasiswa di Universitas Esa Unggul Jakarta. Isi dari blog ini hanyalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Aplikasi Komputer
RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

LOW BACK PAIN (LBP)

Low Back Pain

Low Back Pain atau nyeri pinggang adalah suatu sindroma klinik yang di tandai dengan gejala utama rasa nyeri didaerah tulang punggung bawah dan sekitarnya.
Low Back Pain merupakan problematika yang banyak ditemukan dan sangat mengganggu kegiatan dan aktifitas sehari-hari,LBP dapat menurunkan tingkat produktifitas kerja. 80% dari populasi di dunia pernah mengalami LBP terutama pada usia 30-50 tahun.
Keluhan LBP bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang berat. Penyebab LBP bisa dari otot, tulang organ viseral, dan dari sikap tubuh yang salah namun sebagian besar disebabkan oleh kelainan gerak dan fungsi tubuh dari pinggang bawah.

Secara umum penyebab LBP adalah :
a. Trauma
Trauma merupakan salah satu penyebab terjadinya LBP akibat lumbosacral strain. Hal ini disebabkan oleh gangguan mekanik.
b. Radang
Dapat berupa radang yang spesifik (kronis) seperti TBC dan jamur dapat menyebabkan pula berupa radang yang non spesifik seperti salmonella dan stapilakokus.
c. Gangguan metabolisme
Bisa karena osteoporosis akibat fraktur kompresi.
d. Degenerasi
Spondilitis antilopoetica, osteoarthritis, discus interverte brale dan HNP, stenosis dan penyempitan foramen intervertebrate maupun spondyloarthrosis lumbal.
e. Tumor
Terdiri dari tumor jinak antara lain : osteoma, neorinoma, meningoma. Sedangkan tumor ganas dapat primer (multiple myeloma) dan sekunder (metasfase).

Klasifikasi LBP
Ditinjau dari aspek biomekanik, LBP dapat dibagi atas static (postural) LBP dan kinetic LBP :

1. Static (Postural) LBP
a. Akibat deviasi sikap atau postur.
b. 75% sudut lumbosacral bertambah berakibat lordosis lumbal bertambah (sway back).
c. Mempengaruhi angulasi L4 pada L5, L3¬ pada L4 dan L2 dan L2 pada L3¬.
d. Postur salah dalam waktu lama berakibat strain ligament.
e. Sway back, pelvis bergerak kedepan mengakibatkan ligamen iliofemoral tegang sehingga pelvis tidak dapat rotasi dan akhirnya lordosis lumbal bertambah.
f. Akibat kelemahan otot-otot ekstensor hip abdomen, kehamilan dan sepatu hak tinggi.

2. Kinetik LBP
a. Stress abnormal pada pinggang normal
• Beban yang terlalu berat  otot tidak mampu menahan.
• Jarak beban yang diangkat terlalu jauh dari tubuh.
• Waktu pengangkatan terlalu lama.
b. Stress normal pada pinggang abnormal
• Structural scoliosis
• Degenerasi discus
• Kontraktur hamstring
• Pemendekan otot-otot pinggang bawah dan ligamen
• Stress normal pada pinggang normal tetapi tubuh tidak siap.

Patofisiologi Low Back Pain
Pinggang adalah bagian belakang badan yang mengemban bagian tubuh dari toraks keatas dan perut. Bagian tersebut ialah tulang belakang lumbal khususnya dan seluruh tulang belakang umumnya. Tiap ruas tulang belakang berikut dengan diskus intervertebralis sepanjang kolumna vertebralis merupakan satuan anatomic dan fisiologik. Bagian depan yang terdiri dari korpus vertebralis dan diskus intervertebralis berfungsi sebagai pengemban yang kuat, tetapi cukup fleksibel serta bisa tahan terhadap tekanan-tekanan menurut porosnya. Yang menahan tekanan tersebut ialah nucleus pulposus. Fleksibilitas dijamin oleh ligamenta dan fasia-fasia yang kuat yang mengikat dan membungkus korpus serta diskus intervertebralis. Tetapi fleksibilitas tersebut dijamin terhadap penekukan kebelakang dan kesamping yang berlebihan oleh artikulus posterior superior yang merupakan bagian belakang tiap ruas tulang belakang. Bagian belakang ini terdiri dari pedikel, lamina serta processus spinosus dan transverses.
Dalam keseluruhannya bagian belakang menyediakan terowongan yang dikenal sebagai kanalis vertebralis. Serta fasies artikulus inferior bersendi dengan faises artikulus tetangganya. Persendian tersebut terdiri dari semua unsure jaringan yang dimiliki setiap sendi biasa tubuh, yaitu kartilago, sinovial dan kapsul.
Diantara padikel-padikel sepanjang kolumna vertebralis terdapat lubang yang dinamakan foramen intervertebralis. Dinding belakang dibentuk oleh artikulus posterior dan dinding depannya dibentuk sebagian besar oleh diskus intervertebralis. Didalam kanalis vertebralis terdapat medulla spinalis yang membujur kebawah sampai L2 melalui setiap foramen intervertebralis setiap segmen medulla spinalis menjulurkan radiks dorsalis dan ventralisnya ke periferi menuju cervical dan torakal berkas serabut tepi itu (radiks dorslis dan ventralis) menuju ke foramen tersebut secara horizontal. Tetapi didaerah lumbal dan sacral, radiks dorsalis dan ventralis berjalan secara curam kebawah dahulu sebelum tiba ditingkat foramen intervertebralis yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh karena medulla spinalis membujur hanya sampai tingkat L.2 saja. Otot-otot yang terdapat sekeliling tulang belakang mempunyai origo dan inserio pada processus transverses atau processus spinosus. Stabilitas kolumna vertebralis dijamin oleh ligamenta secara impuls nyeri terdapat ligamenta, otot-otot, periostium, lapisan louar annulus fibrosus dan sinovia artikulus posterior.

Dari berbagai jenis keluhan mengenai pinggang, nyeri adalah yang paling sering dan mempunyai arti yang palinh penting. Nyeri pinggang dapat dibedakan dalam :
(a) Nyeri.
Nyeri setempat karena iritasi ujung-ujung saraf penghantar impuls nyeri.
Korpus vertebra yang dirusak tumor ganas tidak menimbulkan nyeri selama periostiumnya tidak teregang, oleh karena korpus vertebra tidak mengandung ujung-ujung serabut pengantar impuls nyeri. Proses patologi apapun yang membangkitkan nyeri setempat harus dianggap sebagai perangsang jaringan-jaringan yang peka nyeri.Nyeri setempat biasanya terus menerus atau hilang timbul. Pada penekanan nyeri dapat bertambah hebat atau diluar masa nyeri dapat ditimbulkan nyeri tekan.
(b) Reffered pain.
Reffered pain yang dirasakan didaerah pinggang dapat bersumber pada proses patologi dijaringan yang peka nyeri didaerah abdominal, pelvis ataupun tulang belakang lumbalnya sendiri. Reffered pain yang berasal dari tulang belakang lumbal bagian atas dirasakan didaerah anterior paha dan tungkai bawah. Reffered pain yang berasal dari organ-organ abdominal dan pelvis terasa disamping pinggang dan didaerah permukaan perut sendiri.
Proses patologi di bagian retroperitoneal seperti batu ginjal, limfoma, karsinpoma, dan aneorisma aorta dapat membangkitkan reffered pain di pinggang dengan penjalaran kedaerah perut bawah sampai garis inguinal bahkan ke labia atau testis. Reffered pain dipinggang yang bersumber pada organ di pelvis diakibatkan oleh proses patologi apapun yang menegangkan ligament sakrouterina. Posisi uterus yang salah dapat menarik ligament tersebut dan menimbulkan reffered pain di punggung bagian bawah.
(c) Nyeri radikuler.
Nyeri radikuler menjalar secara tegas, terbatas pada dermatomnya dan sifat nyerinya lebih keras dan terasa pada permukaan tubuh. Nyeri radikuler timbul karena perangsangan terhadap radiks hal ini berarti proses patologi yang menimbulkan nyeri radikuler harus berada disekitar foramen intervertebralis. Nyeri yang menjalar karena terlibatnya nervus isciadicus di tingkat sendi sakroiliaka atau sendi punggung pada waktu batuk dan bersin dinamakan nyeri pseudoradikuler.
(d) Nyeri akibat kontraksi otot sebagai tindakan proaktif.
Otot dalam keadaan tegang terus menerus menimbulkan perasaan yang dinyatakan kebanyakan orang sebagai pegal. Sikap duduk jalan dan berdiri yang salah dapat menimbulkan sakit pinggang. Keadaan tegang mental memberikan ketegangannya kepada otot-otot lumbal juga, sebagaimana halnya dengan ketegangan mental yang diberikan kepada otot-otot kepala-leher-bahu.

Anatomi Fisiologi
Columna vertebralis atau spine dibentuk oleh 33 buah tulang vertebra yang masing-masing bagian memiliki kekhususan sendiri. Ke 33 tulang tersebut dikelompokkan menjadi 7 vertebra cervical, 12 vertebra thoracal, 5 vertebra lumbal, 5 vertebra sacral, dan 4-5 vertebra coccygeus. Satu buah vertebra secara umum terdiri dari corpus vertebra, facet articularis, processus spinosus, dan processus transversus.


Secara fungsional, vertebra terdiri atas beberapa segmen junghan, yang terdiri atas:
a. Tulang bagian depan(corpus) dan tulang bagian belakang (arcus)
b. Discus intervertebralis, yang tersusun atas nucleus pulposus dan anulus fibrosus
c. Facet (zygapophyseal joint)
d. Canalis spinalis
e. Forament intervertebralis
f. Costo vertebral/ costo transversal pada daerah thoracal
g. Sistem ligamenta, terdiri atas:
1) Ligamentum longitudinal anterior, terbentang sepanjang bagian depan corpus
2) Ligamentum longitudinal posterior, pada bagian belakang corpus dan menutup bagian depan spinal canal


3) Ligamentum interspinal, menghubungkan tiap processus spinosus atas dan bawahnya
4) Ligamentum supra spinal, terletak dibelakang ligamentum interspinal

Gerak pada spine dipengaruhi oleh discus intervertebralis dan facet articularis. Secara umum, discus intervertebralis memungkinkan terjadinya gerak yang luas, sedangkan facet mengarahkan dan membatasi serta menstabilisasi gerakan persegmen. Costa membatasi dan menstabilisasi gerakan thoracal spine.
Pada kasus LBP tidak hanya memperhatikan anatomi pada lumbal saja tetapi penting untuk fisioterapi untuk mengetahui anatomi thorac, pelvic dan hip joint, karena semuanya tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan yang dinamakan dengan Thoraco-Lumbo-Pelvic-Hip kompleks. Berikut ini akan dijelaskan anatomi pada pelvic.

a. Thoracolumbar
• Th 12 perbatasan arah facet: procesus. art. superior dalam bidang Frontal procecus. art. Inferior dalam bidang sagital.
• Selalu mengikuti gerak/fungsi lumbale
• Hypomobile pada low kyphosis / round back
• Apex scoliosis

b. Sacro Iliac Joint
– Bentuk sendi huruf “L“ mrpk jenis Sendi synovial dan syndesmosis.
– Permukaan sacrum konkaf
– Ilium: fibrocartilage, sacrum hyaline cartilage dg tebal 3 kali, makin tua ® tak rata
– Gerak rotasi kecil dlm bentuk nutasi–kontra nutasi.

1. Sistem ligamenta:
Dihubungkan lig sacrointerosseus (terkuat), lig. sacrospinal, dan lig sacrotuberal « menahan nutasi; Lig sacroiliaca anterior (tertipis) dan lig sacroiliaca posterior yg menahan kontra nutasi, serta lig iliolumbal.
2. Muskulotendinogen
Tak ada otot yg langsung melekat pada sacrum dan pelvis.
3. Innervasi
Dari segmen. L3-S1 dan N. Gluteus superior (L3-S1)

c. Sacrococcygeal Joint
• Umumnya menyatu oleh discus fibro-cartilage.
• Tak ada gerak
• Sering fraktur ® posisi miring
d. Symphysis Pubis
• Jenis sendi cartillagenius, terdapat discus interpubica.
• Gerakan : gerak geser mengikuti gerak nutasi-kontra nutasi.


Hip Joint
Jenis : ball and socked joint.
- Dibentuk: acetabulum (pertemuan os ilium, os ischium, dan os pubis) sbg mangkuk sendi.
- Dilapisi cartilago hyalin dan tertutup acetabular labrum yg merupakan cartilago fibrosa, keduanya tebal ditepi dan tipis di tengah.
- Caput femoris ½ bola dilapisi cartilago hyaline kedistal sbg collum femoris (sering fraktur), ke distal terdapat trochantor mayor dan minor, selanjutnya kedistal sbg femur
Sistem ligamenta:
Diperkuat oleh 5 ligamenta yg kuat: lig teres femoris, lig acetabulare, lig acetabulare tranversus, lig iliofemorale, dan lig ischiofemorale.

Struktur Jaringan Spesifik

a. Discus intervertebralis
Terdiri atas nucleus pulposus yang berbentuk bulat, memperoleh takanan corpus atas dan bawahnya ibarat bola diantara dua papan, sehingga memiliki 6 derajat gerak:
1) Tilting depan-belakang dalam bidang sagital (fleksi-ekstensi)
2) Gliding depan-belakang dalam bidang sagital (anterior-posterior glide)


3) Tilting samping kanan-kiri dalam bidang frontal (lateral fleksi)
4) Gliding samping kanan-kiri dalam bidang frontal (geser kanan-kiri)
5) Rotasi kanan-kiri dalam bidang transversal
6) Gliding sepanjang longitudinal aksis (distraction-compression)
Discus intervertebralis berfungsi sebagai peredam kejut (shock absorber)

b. Facet
Merupakan sendi antar tulang vertebra yang dibentuk oleh inferior dan superior processus articularis, dimana arah permukaan sendi dalam bidang sagital, sehingga memungkinkan luas gerakan lumbal dominan kearah fleksi-ekstensi, tetapi juga menerima beban aksial sehingga sering dijumpai patologi arthrosis.
Gerak facet adalah gerak geser tilting dan rotasi sehingga memungkinkan terjadi gerak tertentu lebih dominan pada segment tertentu (mengarahkan gerak).

c. Muscular
Otot-otot yang berpengaruh langsung ataupun tidak pada keluhan nyeri punggung bawah sangatlah kompleks. Otot yang berpengaruh terhadap keluhan nyeri punggung bawah adalah:
1. Grup otot fleksor trunk, yaitu:
M. Rectus abdominalis
2. Grup otot ekstensor trunk, yaitu M. Erector spine terdiri atas :
M. Illiocostalis thoracis yang berorigo di sudut costae 7-12 dan berinsersio di sudut costae 1-6 serta processus transversus C7, berfungsi untuk ekstensi trunk bila berkontraksi secara bilateral dan lateral fleksi-rotasi bila berkontraksi secara unilateral.
M. Illiocostalis lumborum berorigo di tendon erector spine dari sisi medial crista sacralis, processus spinosus lumbal dan bagian inferior thorakal, sebelah dorsum crista illiac, lateral dari crista sacrum, sacrotuberous dan posterior ligamen sacroilliac, berinsersio di sudut costae 6-7. Berfungsi untuk ekstensi bila berkontraksi secara bilateral dan lateral fleksi-rotasi-elevasi pelvis bila berkontraksi secara unilateral.
M. Logissimus thoracis berorigo di processus transversus vertebrae lumbal dan fascia thoracolumbal serta berinsertio diantara tubercle dan sudut inferior costae 9-10 dan processus transversus vertebrae thorakal. Berfungsi untuk ekstensi trunk bila berkontraksi secara bilateral dan lateral fleksi bila berkontraksi secara unilateral.
M. Spinalis thoracis berorigo di processus spinosus Th11-L2 dan berinsersio di processus spinosus di atas vertebrae thorakal 4-8. Berfungsi untuk ekstensi trunk.


M. Quadratus lumborum berorigo di crista illiac dan illiolumbar ligamen dan berinsersio di processus transversus L2-L4 dan bagian inferior dari costae 12. Bila bilateral action untuk ekstensi lumbar spine dan bila unilateral action untuk lateral fleksi lumbar spine dan elevasi pelvis.


M. Multifidus berorigo di posterior sacrum, posterior superior spina illiac, mamilary dari processus vertebrae lumbar, processus transversus dari vertebrae thorakal, processus articularis bagian inferior dari vertebrae cervikal dan berinsersio di processus spinosus lumbal, thorakal, dan cervikal. Bila berkontraksi secara bilateral untuk ekstensi columna vertebrae dan bila secara unilateral untuk lateral fleksi dan rotasi pada sisi yang berlawanan.
M. Semispinalis (thoracic) berasal dari processus transversus thorakal 6-10 dan berinsersio di processus spinosus cervikal 6-thorakal 4. Bila berkontraksi secara bilateral berfungsi untuk ekstensi columna vertebrae, bila secara unilateral befungsi untuk rotasi columna vertebrae pada sisi yang berlawanan.

2. Grup otot rotator trunk, yaitu :
a). M. Oblique eksterna
b). M. Oblique interna

3. Grup otot fleksor sendi panggul, yaitu :
M. Iliopsoas berorigo di 2/3 superior fosa illiaca, illiac crest, anterior sacroilliac dan ligamen illiolumbar (Illiacus), sisi lateral dari korpus vertebrae dan intervertebral diskus T12-L5 dan prescessus trnsversus L1-L5 (Psoas Mayor) dan berinsertio di tendon dari psoas mayor dan korpus femur (Illiacus)serta di trochanter femur (Psoas Mayor).
M. tensor fasia latae berorigo di anterior superior illiaca dan berinsertio di traktus illiotibial kira-kira 1/3 bawah dari paha.
M. rectus femoris berorigo di anterior inferior illiac, superior posterior acetabulum dan berinsertio di basis of patela dan melalui ligamentum patela menuju ke tuberositas tibia.
4. Eksorotator panggul (m. piriformis) berorigo di permukaan anterior sacrum dan ligamen sacrotuberous serta berinsertio di trochanter of femur.
5. M. Hamstring terdiri dari :
a) Biceps Femoris terdiri dari long head yang berorigo di tuberositas ischii dan yang short head berorigo di lateral dari linea aspera of femur dan sisi lateral septum intermuskular, berinsertio di lateral head of fibula.
b) Semitendinosus berorigo di tuberositas os ischii dan berinsertio di proximal sisi medial permukaan tibia.
c) Semimembranosus berorigo di tuberositas ischii dan berinsertio di condilus medial tibia.

5. Grup otot adduktor panggul terdiri dari :
a) M. Adduktor magnus berorigo di ramus inferior pubis dan ischium, tuberositas ischii, berinsertio di linea aspera, adduktor tubercle,medial upracondilair of femur.
b) M. Adduktor longus berorigo di anterior pubis dan berinsertio di linea aspera sepanjang 1/3 midle of femur
c) M. Adduktor brevis berorigo di ramus inferior pubis dan berinsertio di trochanter linea aspera, upper porstion of linea aspera
d) M. Pectineus berorigo di line pectineal pubis dan berinsertio di line trochanter menuju linea aspera.
e) M. Gracilis berorigo di body dan ramus pubis, berinsertio di proximal sisi medial permukaan tibia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Great information, you have a wonderful blog and an excellent article.



Chronic Shoulder Pain Treatments

Unknown mengatakan...

LAINKALI KALO POSTING PAKAI REFERENSI

Posting Komentar