Powered By Blogger

My Picture

My Picture

Followers

About Me

Foto saya
Penulis adalah seorang mahasiswa di Universitas Esa Unggul Jakarta. Isi dari blog ini hanyalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Aplikasi Komputer
RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

DOWN SYNDROME

Mengenal tentang Down Syndrome

Apakah Down Syndrome Itu?
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas. Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds. Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.
Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics. Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.


Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah.
Setelah dibuat karyotipe dari penderita, ternyata bahwa pasien mempunyai kelebihan sebuah autosom nomor 21. Oleh karena kelainanya terjadi pada autosom, maka penderita sindroma downdapat laki-laki ataupun perempuan, sehingga formula kromosomnya dapat ditulis sebagai berikut:
a)untuk penderita laki-laki = 47,xy,+21
b)untuk penderita perempuan= 47,xx,+21
cara penulisan +21 berarti ada kelebihan autosom nmor 21.

Penderita down syndrome biasanya mempunyai tanda-tanda:
1)tubuh pendek dan buntung
2)lengan atau kaki kadang-kadang bengkok
3)Kepala lebar
4)wajah membulat
5)mulut selalu membuka
6)ujung lidah besar
7)hidung lebar dan datar
8)kedua lubang hidung terpisah lebar
9)jarak lebar antara kedua mata
10)kelopak mata mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip dengan orang oriental
11)iris mata berbintik yang disebut dengan bintik “Brushfield”

Berdasarkan tanda-tanda yang menyolok itu biasanya dengan mudah kita dapat mengenalnya pada pandangan pertama.
Tangan dan kaki kelihatan lebar dan tumpul, telapak yangan kerap kali memiliki garis tangan yang khas abnormal, yaitu hanya mempunyai sebuah garis mendatar saja. Ibu jari kaki dan jari kedua adakalanya tidak rapat.
Mata, hidung dan mulut biasanya tampak kotor serta gigi rusak. Hal ini disebabkan karrena ia tidak sadar untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri. IQ rendah, yaitu antara 25-75,kebanyakan kurang dari 40, Biasanya mempunyai kelainan pada jantung dan tidak resisten terhadap penyakit. Karena itu dahulu penderita biasanya berumur maksimal 20 tahun, akan tetapi dengan tersedianya berbagai macam antibiotika, maka usia mereka kini dapat diperpanjang.
Pada umumnya penderita down syndrome selalu tampak gembira, mereka tidak sadar aka cacat yang dideritanya. Penderita pria rupa-rupanya steril, walaupun dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa cukup banyak penderita pria melakukan onani. Suatu tanda bahwa mereka sebenarnya mempunyai kesadaran seksual. Sebaliknya ada penderita wanita yang dilaporkan melahirkan anak. Risiko mendapatkan anak sindroma down tidak tergantung dari bangsa, kedudukan atau keadaan social orang tua. Pada saat ini sindroma down merupakan cacat (abnormalitas)kelahiran yang paling banyak dijumpai dengan frekuensi satu dalam 600 kelahiran hidup.
Dari sudut sitologi dapat dibedakan dua tipe sindroma down:
1)down syndrome Triple-21 atau Trisomi 21
sehingga penderita memiliki 47 kromosom .Penderita laki-laki=47,xy,+21 sedang penderita perempuan = 47,xx,+21 . Kira-kira 92,5% dari semua kasus sindroma Down tergolong dalam tipe ini.
2)down syndrome Translokasi
Translokasi ialah peristiwa terjadinya perubahan struktur kromosom. Disebabkan karena suatu potongan kromosom bersambungan dengan potongan kromosom lainnya yang bukan homolognya.
Pada sindroma Down translokasi, lengan panjang dari autosom nomor 21 melekat pada autosom lain, kadang-kadang dengan autosom nomor 15 tetapi yang lebih sering dengan autosom nomor 14. Dengan demikian individu yang menderita sindroma down translokasi memiliki 46 kromosom. Kromosom yang mengalami translokasi dinyatakan dengan tulisan: t(14q21q) yang dapat diuraikan t=translokasi;14q=lengan panjang dari autosom 14;21q=lengan panjang dari autosom 21 (lengan pendek dari sebuah kromosom dinyatakan dengan huruf p).Penderita dari kedua tipe sindroma itu identik.

Terjadinya anak Sindroma Down

Lahirnya anak sindroma down itu berhubungan erat dengan umur ibu. Tidak ada korelasi yang konsisten dengan umur ayah.Seorang perempuan lahir dengan semua oosit yang pernah dibentuknya, yaitu hampir berjumlah tujuh juta. Semua oosit tadi berada dalam keadaan istirahat pada profase 1 dari meiosis sejak sebelum ia lahir sampai mengadakan ovulasi. Dengan demikian maka suatu oosit dapat tinggal dalam keadaan istirahat untuk 12-45 tahun. Selama waktu yang panjang itu, oosit dapat mengalami nondisjunction. Berhubungan dengan itu penderita sindroma down biasanya lahir sebagai anak terakhir dari suatu keluarga besar atau dari seorang ibu yang melahirkan pada usia agak lanjut sebaliknya, testis menghasilkan kira kira 200 juta spermatozoa sehari dan meiosis didalam spermatosit keseluruhannya membutuhkan waktu 48 jam atau kurang. Berhubung dengan itu nondisjunction boleh dikatakan tidak pernah berlangsung selama spermatogenesis.
Pada sindroma down trisomi-21, nondisjunction dalam meiosis satu menghasilkan ovum yang mengandung dua buah autosom nomor 21 dan bila ovum ini dibuahi oleh spermatozoa normal yang membawa autosom nomor 21, maka terbentuklah zigot trisomi-21.
Ada beberapa pendapat tentang mengapa terjadi nondisjunction, yaitu:
a) Mungkin disebabkan adanya virus atau karena ada kerusakan akibat radiasi. Gangguan ini mudah berpengaruh pada wanita yang berumur tua.
b) Mungkin disebabkan adanya pengandungan antibody tiroid yang tinggi.
c) Sel telur akan mengalami kemunduran apabila setelah satu jam berada di saluran fallopii tidak dibuahi .oleh karena itu para ibu yang berusia agak lanjut(>35 tahun) biasanya akan menghadapi resiko lebihbesar untuk mendapatkan anak sindroma down triple-21.
Akan tetapi seperti diketahui, kadang-kadang dijumpai penderita sindroma down yang hany memiliki 46 kromosom. Individu ini adalah penderita sindroma down translokasi 46t(14q21q). Setelah kromosom orang tuanya diselidiki terbukti bahwa ayahnya normal, tetapi ibunya hanya memiliki 45 kromosom,termasuk satu autosom 21, satu autosom 14 dan satu autosom translokasi 14q21q. Jelaslah bahwa ibu itu “carrier” yang walaupun memiliki 45 kromosom 45,XX,t(14q21q) ia adalah normal. Sebaliknya laki-laki carrier sindroma down translokasi tidak dikenal daan apa sebabnya demikian, sampai sekarang tidak diketahui.
Ibu yang carrier tadi, yaitu 45,X,t(14q21q)akan membentuk sel telur dengan berbagai kemungkinan, seperti:
1. Sel telur yang membawa autosom 14, 21
2. Sel telur yang membawa autosom translokasi 14q21q
3. Sel telur yang membawa autosom t(14q21q), +21
4. Sel telur yang membawa autosom 14
5. Sel telur yang membawa autosom t(14q21q),+14
6. Sel telur yang membawa autosom 21

Jadi perkawinan orang Laki-laki normal (46,XY) dengan perempuan “carrier” sindroma down translokasi yang tampak normal, yaitu 45,XX,t(14q21q) seperti kasus dimuka bumi ini diharapkan menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip 2 normal : 1 sindroma down.
Tambahan atau hilangnya kromosom besar (baik trisomi atau monosomi ) bersifat letal.

AMNIOSENTESIS UNTUK MENGETAHUI KELAINAN KROMOSOM

Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan Down syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan Down syndrome lebih tinggi.
Kemajuan teknik di bidang kedokteran memungkinkan para dokter untuk mengetahui sejak awal yaitu waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya tentang kemungkinan adanya aneupoidi pad bayi. Cara untuk mengetes kemungkinan adanya kelainan pada bayi yang masih berada di kandungan ibunya disebut amniosentesis.Adapun caranya adalah:
1. Cairan amnion dan sel sel bebas dari fetus diambil 10-20 cc
2. Amniosintesis dilakukan pada kehamilan 14-16 minggu.
3. Sel sel fetus dibiakkan dan 2-3 minggu diperiksa kromosomnya untuk dibuat karyotipenya.
4. Apabila pada karyotipe terlihat adanya 3 buah kromosom no.21. maka secara prenatal sindroma down sudah dapat dipastikan.

Sering timbul pertanyaan, apakah cacat sindroma down itu herediter ?
Setelah 2 tipe kita pelajari,dapat disimpulkan bahwa trisomi 21yang disebabkan adanya nondisjunction autosom no.21 itu bukan keturunan, melainkan semata-mata tergantung dari umur ibu diwaktu hamil.Sedangkan sindroma down yang disebabkan oleh translokasi autosom 14 atau 15 dengan autosom 21 dapat diturunkan, sebab seseoran ibu dapat normal nampaknya tetapi sesungguhnya “carrier” sindroma translokasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Mono mengatakan...

Istri seorang penterapi anak batita (bawah 3 tahun) down syndrome (ds) sudah menjadi seorang penterapi wanita dan anak sejak 10 thn lalu dan khusus terapi anak ds sejak 7 tahun lalu. http://kprihatmono.blogspot.com/2014/10/seorang-ibu-jakarta-barat-mukzizat-nya.html?m=1 silakan baca kisah2 nyata pada link yg disertakan, http://kprihatmono.blogspot.com/2014/09/karunia-allah-pada-anak-perempuanku-1.html?m=1 dalam sebulan saat ini sy menerima telpon hingga 5 orang tua yg anaknya DS. Terapi kami adalah dgn zikir dan cloning. Banyak yg sudah berhasil dgn baik. Hasil yg didapat mata yg semula sipit sebelah atau keduanya menjadi belok spt yg dimiliki anak normal, kantung mata yg tebal jd berubah, jd tujuannya adalah (dengan memohon kpd Allah sbg pencipta) agar seluruh alat2 tubuh dan penampilan fisik berubah semaksimal mungkin menjadi anak normal (tergantung banyaknya) dan semakin usia dini semakin baik hasilnya. Sesungguhnya Allah berkata: Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku. (Hadits riwayat Muslim). Semoga postingan ini bisa bermanfaat bagi pembaca dgn anak terlahir DS. Salam dari penulis Drs.R.Kurniawan Prihatmono 081386837511 (harap sms lebih dulu) .

Posting Komentar