Powered By Blogger

My Picture

My Picture

Followers

About Me

Foto saya
Penulis adalah seorang mahasiswa di Universitas Esa Unggul Jakarta. Isi dari blog ini hanyalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Aplikasi Komputer
RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

CEREBRAL PALSY

Cerebral palsy adalah suatu kelainan gerak dan postur yang tidak progresif, oleh karena kerusakan atau gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya.


Sebab-sebab cerebral palsy antara lain; malformasi kongenital yaitu gangguan perkembangan otak dari lahir, kerusakan otak pada waktu kelahiran, gangguan peredaran darah dalam otak, radang otak dan radang selaput otak. Cerebral palsy merupakan disabilitas permanen pada anak-anak yang paling banyak di temukan.


Cerebral Palsy dapat di sebabkan faktor genetik ataupun faktor lainnya. Hal-hal lainnya yang diperkirakan sebagai penyebab cerebral palsy adalah sebagai berikut.

a. Pranatal
Infeksi yang terjadi dalam masa kandungan menyebabkan kelainan pada janin. Misalnya oleh lues, toxoplasmosis, rubella dan penyakit inklusi sitomegalik. Anoksia dalam kandungan, terkena radiasi sinar-X, asfiksia intrauterin (abrupsio plasenta, plasenta previa, kelainan umbilikus, perdarahan plasenta, ibu hipertensi, dll) dan keracunan kehamilan juga dapat menyebabkan cerebral palsy.

b. Perinatal
1. Anoksia
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta dan tali pusat, dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah (BBLR). Hal ini terdapat pada keadaan presentasi bayi abnormal, disproporsi sefalo-pelvic, partus lama, plasenta previa, infeksi plasenta, partus menggunakan bantuan instrumen tertentu dan lahir dengan seksio saesar.
2. Perdarahan Otak
Perdarahan dan anoksia dapat terjadi bersama-sama, sehingga sukar membedakannya, misalnya perdarahan yang mengelilingi batang otak, mengganggu pusat pernafasan dan peredaran darah sehingga terjadi anoksia. Perdarahan di ruang subdural dapat menekan korteks serebri sehingga timbul kelumpuhan spastis.
3. Prematur
Bayi kurang bulan mempunyai kemungkinan menderita perdarahan otak lebih banyak dibandingkan bayi cukup bulan, karena pembuluh darah, enzim, faktor pembekuan darah dan lain-lain masih belum sempurna.
4. Ikterus
Ikterus pada masa neonatus dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak permanen akibat masuknya bilirubin ke ganglia basal, misalnya pada kelainan inkompatibilitas golongan darah.
5. Meningitis Purulenta
Meningitis purulenta pada masa bayi bila terlambat atau tidak tepat pengobatannya akan mengakibatkan gejala sisa berupa cerebral palsy.

c. Postnatal
Setiap kerusakan pada jaringan otak yang mengganggu perkembangan dapat menyebabkan “ cerebral palsy “. Misalnya pada trauma kapitis, meningitis atau ensefalitis yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan, keracunan akibat logam berat atau CO dan luka parut pada otak pasca operasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar